SEMOGA MENJADI WANITA YANG SHOLIHAH

on 20 Desember 2008


Harapan Ayah Semoga kalau gede Kamu menjadi Wanita Sholihah. Akan tetapi apa ukuran ke shalihahan seorang wanita? Apakah wanita shalihah itu: jilbabnya melambai-lambai menutupi dada; aktivis organisasi pergerakan tertentu; aktif berdakwah sana-sini, rajin mengikuti pengajian ini itu, punya banyak murid binaan atau... Kita seringkali memberi label perempuan shalihah seperti itu. Dari sesuatu yang tampak. Memang hal tersebut bisa menjadi ukuran, tapi salah jika kita hanya mengukur keshalihan seseorang hanya dari yang terlihat.

Mari kita simak hadits berikut:

Seorang laki-laki lewat di hadapan Nabi saw, lalu Nabi saw bertanya (kepada para sahabatnya), bagaimana pendapat kalian tentang laki-laki ini? Mereka (para sahabat) menjawab, “laki-laki ini pantas jika melamar dinikahkan, jika meminta tolong ditolong, dan jika berkata didengar,”

Nabi diam. Kemudian lewat lagi laki-laki muslim dari kalangan kaum fakir miskin, maka Nabi saw. Bertanya, “bagaimanakah pendapat kalian tentang laki-laki ini?”

Mereka menjawab, “laki-laki ini pantas jika melamar ditolak lamarannya, jika meminta tolong tidak diberi pertolongan, dan jika berkata tidak didengar.”

Maka Rasulullah saw bersabda, “Laki-laki yang terakhir ini lebih baik daripada sepenuh bumi laki-laki seperti itu. “ (HR. Bukhari)

Dari hadist di atas ada satu hal yang bisa kita renungkan. Penilaian kita terhadap seseorang terkadang berbanding terbalik dengan derajatnya di hadapan Allah SWT. Kita seringkali berlebihan menilai seseorang, padahal ia belum tentu baik. Sedangkan orang yang kita remehkan ternyata derajatnya beberapa kali lebih tinggi daripada kita sendiri. Kalau begitu, ukuran apa yang bisa kita pakai untuk menilai kesalihan seseorang. Perhatikan lagi hadist berikut ini.

“Seorang laki-laki berkata, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah banyak mengerjakan shalat, mengeluarkan sedekah, dan berpuasa (sunnah), namun ia suka menganggu tetangganya dengan ucapannya,’ Beliau berkata, ‘Wanita itu masuk neraka.’

Seorang laki-laki berkata, ‘Ya Rasulullah, kabarnya si Fulanah sedikit mengerjakan puasa sunnah dan ia hanya bersedekah dengan sedikit makanan, namun ia tidak pernah mengganggu tetangga-tetangganya.’ Beliau berkata, ‘Wanita itu masuk surga.’” (HR Ahmad, al-Bazzar, dan Ibnu Hibban dalam shahih-nya. Al-Hakim berkata, “Sahih isnadnya.” Dan. Diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abi Syaibah dengan isnad sahih pula)

Hadist lain yang memberikan ukuran keshalihan seseorang masih banyak. Tapi dari hadis di atas saja, cukuplah kita menarik kesimpulan, bahwa seseorang yang kita nilai taat beragama, rajin beribadah dan seolah-olah dekat dengan Tuhannya, malah termasuk orang-orang tercela; calon penghuni neraka.
Seorang perempuan yang shalih individual belum cukup. Ia juga harus mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, memberikan pengaruh baik untuk sekitarnya. Bukankah ia akan menjadi ibu, sekolah pertama bagi anak-anaknya? Jika ia menjaga jarak dengan lingkungan di sekitarnya, bisa-bisa anak-anaknya akan ikut terisolasi pula. Memang sih, mendidik bukan hanya urusan perempuan; istri. Ayah atau suami juga harus turut ambil bagian. Masalahnya sebagian besar waktu anak akan lebih banyak habis bersama ibunya. Seorang Ibu yang shalih luar-dalam, pribadi maupun sosial, insya Allah akan mencetak anak-anak yang shalih secara menyeluruh pula

[+/-] Full Display...

Dari Ayah untuk Azra

on 19 November 2008


Azra malaikat kecilku...

Ayah sayang kamu. Ayah memohon maaf bila ayah tidak bisa menjadi ayah yang baik. Ayah sebenarnya menginginkan agar kamu suatu saat nati dapat meneruskan perjuangan ayah, tapi ayah tidak mau memaksakan kehendak karena ayah kawatir akan berpengaruh buruk pada kamu.

[+/-] Full Display...

Terima kasih untukmu Mba IHAH

on 18 November 2008



Saya sangat berterimakasih sekali pada Mbah Ihah (begitu ayahku memanggilnya) karena dialah yang selama ini ngurusin aku dan kakaku mas Izat. Aku engga bisa bayangkan bagaimana kalau aku tanpa Mba Ihah. Mba Ihah banyak membantu Bunda. Ayahku juga kelihatannya sangat senang ada Mba Ihah ditengah-tengah kami.

terimakasih Mba Ihah

[+/-] Full Display...

SEMOGA RUKUN

on 17 Oktober 2008

Dua buah hatiku. yang laki namanya Izzat umur enam tahun dan yang perempuan namanya Azra umur dua tahun. Ayah engga lelah doain mereka berdua agar menjadi anak yang soleh, berguna bagi bangsa, agama dan negara.

Anak adalah titipan Allah dan tanggung jawab yang dibebankan pada orang tua.

[+/-] Full Display...

MEMELIHARA IMAN

on 25 Agustus 2008

Iman adalah benteng seseorang dalam pertarungannya dengan musuh kejahatan. Tanpa iman, seorang bisa terjerumus dalam jurang kesesatan dan tidak ada lagi harapan untuk diselamatkan. Iman adalah pengikat yang dapat menahan seseorang untuk tidak selalu menuruti kehendak nafsunya.

Iman, seperti ujaran sang Rosul, senantiasa berubah. Ia bisa berkembang dan menciut, bertambah dan berkurang. Ibarat balon karet yang ditiup seorang anak kecill yang belum bisa mengatur nafas

Untuk itu, manusia dituntut memelihara imannya agar tetap kuat dan tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Kita berharap agar kita senantiasa beriman dan mati dalam keadaan Islam dan Iman. Amin

[+/-] Full Display...

Kerinduan kepada Allah


Ya Allah
Di mana kah Engkau
Tunjukkanlah kepadaku keberadaan-Mu
Aku rindu Kamu
Ingin diriku Engkau rengkuh
Erat dalam keabadian

[+/-] Full Display...

Karenamu Aku Ada

Ibu,

Aku berhutang budi padamu

karena kau telah susah payah mengasuhku

mengandungku selama sembilan bulan

dan melahirkanku antara hidup dan mati


Ibu,

ingin aku berbakti padamu

[+/-] Full Display...

MUHAMMAD TOKOH DUNIA


Muhammad adalah Rasul Allah yang terakhir. Ia adalah manusia pilihan, suri tauladan dan penyelamat umat manusia. Lahir di kota Mekkah pada tahun Gajah, Muhammad diutus sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Ketokohannya diakui oleh siapapun juga. Dalam bukunya, Wiiam Hart menempatkan Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.
Itulah Muhammad Nabi kita, semoga Rahmat dan Salam semoga tetap terlimpahkan ke haribaannya

[+/-] Full Display...

Bila Iman Digadaikan

Iman adalah benteng seseorang dari tidakan jahat dan godaan setan. Oeh karena itu sudah seharusnya seseorang meningkatan keimanannya melalui banyak cara, diataranya adalah membaca alquran, mendekatkan diri dengan orang-orang saleh dan beriman kuat.
Betul, kata Rasul, bahwa Iman seseorang dapat bertambah dan berkurang. Bila diibaratkan sebuah balon karet, Iman itu bisa melembung dan mengkerut. Oleh karena itu kita dianjurkan senantiasa berdoa unrtuk tetap dikuatkan iman kita dan mati secara khusnu khotimah dalam keadaan iman dan Islam.
Tapi sayangnya, Iman sekarang justru telah digadaikan demi kepentingan sesaat. Dorongan-dorongan ekonomi dan ambisi politis seseorang menjadikannya rela menggadaikan imannya yang seharusnya dijaga dan dipelihara

[+/-] Full Display...

Harapan Dan Impian

Adalah harapan yang senantiasa membuat seseorang untuk bertahan hidup. Manusia tanpa harapan ibarat seongok daging yang berjalan tanpa tujuan. Dengan harapan, seseorang dapat bertahan meskipun penderitaan hidup selalu mengepungnya. Dengan berharap, manusia dapat hidup dan menikmati kehidupan.
Impian adalah angan angan yang bisa jadi mengkristal menjadi harapan. Impian adalah bentuk primordial dari harapan. Dari impian, beralih kepada harapan bila faktor-faktor pendukungnya muncul satu demi satu. Impian pun merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Pepatah Arab mengatakan "Nibda min Nihlam" yang artinya: "memulai dari bermimpi" kemudian mengarah pada harapan dan akhirnya menjadi kenyataan. banyak pencapaian umat manusia sekarang dulunya hanya lah sebuah mimpi belaka. Internet contonya, kemungkinan orang tua kita dulu tidak pernah bermimpi akan ada jaringan internet seperti ini, mekipun dalam mimpi mereka yag paling liar pun. kemudian dimulai dari bermimpi bahwa mereka suatu saat bisa berkomunikasi antar mereka meskipun jarak jauh memisahkan mereka. dari mimpilah kenyataan dan pencapaian berawal

[+/-] Full Display...